- Love For All –
Mungkin,cinta bisa berubah
apalagi kepada seseorang yang kita sayang.Tetapi cinta tidak bisa berubah untuk
orang-orang seperti kepada orang
tua,keluarga,teman-teman bahkan guru-guru,dll.Tetapi bagaimana bila orang tersebut
membenci kita??Hal itu dirasakan juga oleh Aurora.Ia dibenci oleh orang lain
termasuk orang tuanya.Aurora adalah gadis yang
tinggal sendirian di hiruk pikuk kota Los Angeles,Amerika.Ia tinggal di
sebuah kost yang tidak jauh dari kampusnya.Ia sangat suka menyendiri dan
cenderung pasif dengan orang yang ada disekitarnya.Ia menyesal ketika orang
tuanya membenci dia karena ia tak dapat seperti kakaknya,Ronald
Powell.Sebenarnya,orang tuanya sudah tak membencinya lagi tetapi Aurora malah
semakin membencinya.
Tiba-tiba . . . Braakk . . .
suara itu terdengar di suatu lorong menuju pintu masuk kampus.Kampus dimana
Aurora kuliah itu sangat luas.Hal itu juga akan mempersulit mahasiswa yang
berkuliah di kampus tersebut.
“
Aw ..”,pekik Aurora sambil mencoba berdiri dan mengusap lututnya yang menempel
pada lantai itu.”Aduh,maaf ya.Aku tidak sengaja.”,ucap seorang laki-laki yang
berbadan tinggi itu.
“ Tidak apa-apa.Lain kali
lihat-lihat kalau jalan”, ucap Aurora dengan wajah yang sedikit sinis.”Oke,aku
mengerti.Maaf...”,kata laki-laki itu.Sebelum laki-laki itu mengucapkan
kata-kata lagi,Aurora sudah pergi dari laki-laki itu.
”Eh,tunggu..”,ucap laki-laki itu
sambil mengejar langkah Aurora yang tidak begitu jauh dari hadapannya.”Ada
apa?Aku tidak ada waktu lahi untuk berbicara denganmu.Maaf ya.”,kata Aurora
dengan langkah yang sempat terhenti dan kemudian dilanjutkan untuk melangkah
kembali.
“Hhhh..”,ucap laki-laki itu
sambil menghela nafas panjang karena ia ditinggalakan Aurora begitu saja.
-oOo-
Kriiiingg.....kriiinnggg.....bel
tanda masuk berbunyi.Hal ini memang biasa dilakukan agar para mahasiswa tepat
waktu dalam masuk kelas.Hari ini Aurora memasuki kelas Biologi yang ada di
Ruang 24 lantai II.Saat ia memasuki kelas tersebut,ia melihat laki-laki itu
sedang duduk didepan meja dosen.Ternyata laki-laki yang menabraknya tadi adalah
mahasiswa baru Fakultas MIPA.
Setelah beberapa kalimat dosen
berbasa-basi,akhirnya laki-laki itu mulai memperkenalkan dirinya.”Selamat pagi
guys.Perkenalkan nama saya Peter Hardson.”,ucapnya kaku.
Setelah ia
memberi perkenalan kepada teman-teman sekelasnya,Aurora merasakan sesuatu hal
yang buruk yang mungkin akan terjadi pada dirinya.
Hari itu,Peter dan Aurora sudah
mulai dekat layaknya seoarang teman lama yang lama tidak berjumpa.Aurora memang
merasakan hal yang berbeda.Biasanya,ia menyendiri sambil membuka laptop dan
mendengarkan lagu Hip-Hop yang asyik melalui earphone Angry Birds
kesayangannya.Tetapi,hari ini tidak!!Ia dekat dengan orang yang baru saja ia
kenal.
Semenjak pertama mengenal,Aurora
bisa merasakan kehangatan persahabatan yang sudah lama tidak ia dapatkan.
“Aurora..”,panggil Peter sambil
membawa sekaleng minuman soda dingin yang baru dibelinya di kantin tadi.
“Iya?ada apa?..”,jawab Aurora
pelan.”Aku mau menanyakan sesuatu..”,ucap Peter ragu-ragu.”Tanya saja tidak
apa-apa....”,usul Aurora.
“Mengapa kamu sering
sendiri?Kenapa tidak berteman dengan yang lain?”,tanya Peter pelan.Peter memang
anak yang baik.Bila ingin mengatakan sesuatu yang penting,ia tahu kapan waktu
yang tepat dalam menanyakan hal itu.
“Peter,maaf ya.Akutidak bisa
lama disini.Dosen menungguku dalam mengumpulkan tugas.Jadi maaf sekali.Aku
terburu-buru ”,ucapnya.
“Hhhuh...lagi-lagi
dia kabur dari pertanyaanku.”,ucap Peter dalam hati.
-oOo-
Peter adalah
orang yang berhasil dalam menakklukan Aurora dalam hal berteman.Semenjak itulah
Aurora yang sering dipanggil Ara mulai membuka hatinya yang awalnya hanya
tertutup bagi diri sendirinya itu.
“Ara,maaf tentang
yang kemarin ya.Aku tanya-tanya hal yang tidak penting,”,ucapnya kepada
Aurora.”Tidak apa-apa kok.”,jawab Aurora singkat.
“Oya,aku ada
hadiah untuk kamu.”,kata Peter sambil mencari-cari sesuatu yang ada dalam
tasnya.Setelah ditemukan,ia menyerahkan kepada Aurora.”Ini ada novel.Bagus
loh.Semoga kamu suka.”
“Terima kasih
banyak ya.”,ucap Aurora.Tak lama,ia cepat-cepat membaca sinopsis yang biasanya
terletak di belakang sampul buku novel tersebut.
Love for All ...
Cinta
itu tidak hanya untuk orang tertentu yang kita sayang,tetapi
cinta itu univesal.Artinya,cinta itu bisa kita
ungkapkan kepada siapa saja.
Walaupun orang
itu membenci kita,kita haru tetap mencintai orang
tersebut.Karena
cinta tidak akan kembali kedua kalinya
kecuali kita
berjanji unuk mencintai orang itu selamanya
...
So,tunggu
apa lagi??Baca novelnya yah ... (^o^)
Tiba-tiba ia
terhenti di suatu kalimat.Sinopsis dari novel tersebut menyadarkan Aurora.Selama
ini ia membenci kedua orang tuanya walaupun kedua orang tuanya telah mengakui
kesalahannya.Ia berpikir bahwa percuma bila mereka tidak peduli
kepadanya.Aurora mulai menitikkan air mata dan merasa kecewa dengan apa yang
telah ia lakukan selama ini.
“Lho?Kamu
kenapa,Ra??”.tanya Peter.
“Ternyata selama ini aku salah menilai tentang cinta.Aku selalu
membenci mereka yang ada di dalam hidupku.Cinta memang untuk semua.Itu benar
seperti yang dikatakan oleh sinopsis novel tersebut.”,ucapnya panjang lebar.
"Memang,Cinta memang untuk
semua orang.Cinta tidak membedakan golongan,status,usia,dan yang lain.Cinta
yang utama dan terutama adalah kepada Tuhan.Sedangkan yang utama kepada
keluarga.Cinta itu universal,Ra.”,kata Peter.
Aurora pulang dengan mata
sembab.Ia seakan-akan dihantui oleh rasa bersalah yang mendalam karena ia tidak
bisa menghargaih cinta yang ia miliki.Di dalam pikirannya,ia ingin bertemu
dengannya,seseorang yang sempat membencinya karena banyak kekurangan.
Keeseokan harinya,kuncup mawar
diletakkan dengan berhati-hati di atas batu nisan Mr. dan Mrs.Powell,orang tua
Aurora.Di sisi nisan,Peter duduk bersila diatas rumput.Disebelahnya,Aurora
duduk bersimpuh.Di pangkuannya,ada sebuah amplop yang berisi foto-foto masa
kedua orang tuanya bermusuhan dengan Aurora.Ia mendapat foto ini dari
kakaknya,Ronald Powell.
“Udah?”,tanya Peter.Aurora
menoleh sepintas dan mengangguk.Peter bangkit berdiri dan ditariknya Aurora
sampai berdiri.
Keduanya meninggalkan tempat itu
dalam diam.Walau Aurora merasa kecewa karena ia membenci kedua orang
tuanya,namun Ia yakin bahwa Tuhan dan alam akan menyampaikan apa yang ternyata
tidak sanggup Aurora ucapkan selain bahasa diam.Kedua orang yang kini dipeluk
bumi dan tidur dalam diam.
Untuk orang tuaku,terima kasih dan seluruh cinta ..............
Cintaku akan terus mengalir untukmu dan
seluruh orang walaupun mereka BERNIAT MEMBENCIKU ...
Untuk
Peter,terima kasih telah mngajari banyak hal tentang mengasihi,aku bangga
memiliki sahabat sepertimu .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar