Sabtu, 04 Agustus 2012

Cerita Pendek (Indonesian Version)


- Love For All –

                Mungkin,cinta bisa berubah apalagi kepada seseorang yang kita sayang.Tetapi cinta tidak bisa berubah untuk orang-orang  seperti kepada orang tua,keluarga,teman-teman bahkan guru-guru,dll.Tetapi bagaimana bila orang tersebut membenci kita??Hal itu dirasakan juga oleh Aurora.Ia dibenci oleh orang lain termasuk orang tuanya.Aurora adalah gadis yang  tinggal sendirian di hiruk pikuk kota Los Angeles,Amerika.Ia tinggal di sebuah kost yang tidak jauh dari kampusnya.Ia sangat suka menyendiri dan cenderung pasif dengan orang yang ada disekitarnya.Ia menyesal ketika orang tuanya membenci dia karena ia tak dapat seperti kakaknya,Ronald Powell.Sebenarnya,orang tuanya sudah tak membencinya lagi tetapi Aurora malah semakin membencinya.

                Tiba-tiba . . . Braakk . . . suara itu terdengar di suatu lorong menuju pintu masuk kampus.Kampus dimana Aurora kuliah itu sangat luas.Hal itu juga akan mempersulit mahasiswa yang berkuliah di kampus tersebut.
                “ Aw ..”,pekik Aurora sambil mencoba berdiri dan mengusap lututnya yang menempel pada lantai itu.”Aduh,maaf ya.Aku tidak sengaja.”,ucap seorang laki-laki yang berbadan tinggi itu.
                “ Tidak apa-apa.Lain kali lihat-lihat kalau jalan”, ucap Aurora dengan wajah yang sedikit sinis.”Oke,aku mengerti.Maaf...”,kata laki-laki itu.Sebelum laki-laki itu mengucapkan kata-kata lagi,Aurora sudah pergi dari laki-laki itu.
                ”Eh,tunggu..”,ucap laki-laki itu sambil mengejar langkah Aurora yang tidak begitu jauh dari hadapannya.”Ada apa?Aku tidak ada waktu lahi untuk berbicara denganmu.Maaf ya.”,kata Aurora dengan langkah yang sempat terhenti dan kemudian dilanjutkan untuk melangkah kembali.
                “Hhhh..”,ucap laki-laki itu sambil menghela nafas panjang karena ia ditinggalakan Aurora begitu saja.

-oOo-

                Kriiiingg.....kriiinnggg.....bel tanda masuk berbunyi.Hal ini memang biasa dilakukan agar para mahasiswa tepat waktu dalam masuk kelas.Hari ini Aurora memasuki kelas Biologi yang ada di Ruang 24 lantai II.Saat ia memasuki kelas tersebut,ia melihat laki-laki itu sedang duduk didepan meja dosen.Ternyata laki-laki yang menabraknya tadi adalah mahasiswa baru Fakultas MIPA.
                Setelah beberapa kalimat dosen berbasa-basi,akhirnya laki-laki itu mulai memperkenalkan dirinya.”Selamat pagi guys.Perkenalkan nama saya Peter Hardson.”,ucapnya kaku.
Setelah ia memberi perkenalan kepada teman-teman sekelasnya,Aurora merasakan sesuatu hal yang buruk yang mungkin akan terjadi pada dirinya.
                Hari itu,Peter dan Aurora sudah mulai dekat layaknya seoarang teman lama yang lama tidak berjumpa.Aurora memang merasakan hal yang berbeda.Biasanya,ia menyendiri sambil membuka laptop dan mendengarkan lagu Hip-Hop yang asyik melalui earphone Angry Birds kesayangannya.Tetapi,hari ini tidak!!Ia dekat dengan orang yang baru saja ia kenal.
                Semenjak pertama mengenal,Aurora bisa merasakan kehangatan persahabatan yang sudah lama tidak ia dapatkan.
                “Aurora..”,panggil Peter sambil membawa sekaleng minuman soda dingin yang baru dibelinya di kantin tadi.
                “Iya?ada apa?..”,jawab Aurora pelan.”Aku mau menanyakan sesuatu..”,ucap Peter ragu-ragu.”Tanya saja tidak apa-apa....”,usul Aurora.
                “Mengapa kamu sering sendiri?Kenapa tidak berteman dengan yang lain?”,tanya Peter pelan.Peter memang anak yang baik.Bila ingin mengatakan sesuatu yang penting,ia tahu kapan waktu yang tepat dalam menanyakan hal itu.
                “Peter,maaf ya.Akutidak bisa lama disini.Dosen menungguku dalam mengumpulkan tugas.Jadi maaf sekali.Aku terburu-buru ”,ucapnya.
“Hhhuh...lagi-lagi dia kabur dari pertanyaanku.”,ucap Peter dalam hati.

-oOo-

                Peter adalah orang yang berhasil dalam menakklukan Aurora dalam hal berteman.Semenjak itulah Aurora yang sering dipanggil Ara mulai membuka hatinya yang awalnya hanya tertutup bagi diri sendirinya itu.
                “Ara,maaf tentang yang kemarin ya.Aku tanya-tanya hal yang tidak penting,”,ucapnya kepada Aurora.”Tidak apa-apa kok.”,jawab Aurora singkat.
                “Oya,aku ada hadiah untuk kamu.”,kata Peter sambil mencari-cari sesuatu yang ada dalam tasnya.Setelah ditemukan,ia menyerahkan kepada Aurora.”Ini ada novel.Bagus loh.Semoga kamu suka.”
                “Terima kasih banyak ya.”,ucap Aurora.Tak lama,ia cepat-cepat membaca sinopsis yang biasanya terletak di belakang sampul buku novel tersebut.
                Love for All ...
                                Cinta itu tidak hanya untuk orang tertentu yang kita sayang,tetapi
                 cinta itu univesal.Artinya,cinta itu bisa kita ungkapkan kepada siapa saja.
                Walaupun orang itu membenci kita,kita haru tetap mencintai orang
                tersebut.Karena cinta    tidak akan kembali kedua kalinya kecuali kita
                 berjanji unuk mencintai orang itu selamanya ...
                                So,tunggu apa lagi??Baca novelnya yah ... (^o^)

                Tiba-tiba ia terhenti di suatu kalimat.Sinopsis dari novel tersebut menyadarkan Aurora.Selama ini ia membenci kedua orang tuanya walaupun kedua orang tuanya telah mengakui kesalahannya.Ia berpikir bahwa percuma bila mereka tidak peduli kepadanya.Aurora mulai menitikkan air mata dan merasa kecewa dengan apa yang telah ia lakukan selama ini.
                “Lho?Kamu kenapa,Ra??”.tanya Peter.
“Ternyata selama ini aku salah menilai tentang cinta.Aku selalu membenci mereka yang ada di dalam hidupku.Cinta memang untuk semua.Itu benar seperti yang dikatakan oleh sinopsis novel tersebut.”,ucapnya panjang lebar.
                "Memang,Cinta memang untuk semua orang.Cinta tidak membedakan golongan,status,usia,dan yang lain.Cinta yang utama dan terutama adalah kepada Tuhan.Sedangkan yang utama kepada keluarga.Cinta itu universal,Ra.”,kata Peter.

                Aurora pulang dengan mata sembab.Ia seakan-akan dihantui oleh rasa bersalah yang mendalam karena ia tidak bisa menghargaih cinta yang ia miliki.Di dalam pikirannya,ia ingin bertemu dengannya,seseorang yang sempat membencinya karena banyak kekurangan.
                Keeseokan harinya,kuncup mawar diletakkan dengan berhati-hati di atas batu nisan Mr. dan Mrs.Powell,orang tua Aurora.Di sisi nisan,Peter duduk bersila diatas rumput.Disebelahnya,Aurora duduk bersimpuh.Di pangkuannya,ada sebuah amplop yang berisi foto-foto masa kedua orang tuanya bermusuhan dengan Aurora.Ia mendapat foto ini dari kakaknya,Ronald Powell.
                “Udah?”,tanya Peter.Aurora menoleh sepintas dan mengangguk.Peter bangkit berdiri dan ditariknya Aurora sampai berdiri.
                Keduanya meninggalkan tempat itu dalam diam.Walau Aurora merasa kecewa karena ia membenci kedua orang tuanya,namun Ia yakin bahwa Tuhan dan alam akan menyampaikan apa yang ternyata tidak sanggup Aurora ucapkan selain bahasa diam.Kedua orang yang kini dipeluk bumi dan tidur dalam diam.
               
                Untuk orang tuaku,terima kasih dan seluruh cinta ..............
Cintaku akan terus mengalir untukmu dan seluruh orang walaupun mereka BERNIAT MEMBENCIKU ...
                Untuk Peter,terima kasih telah mngajari banyak hal tentang mengasihi,aku bangga memiliki sahabat sepertimu .....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar